Esteban bangkit di
Camp Nou setelah dengan berani mencoba melakukan sebuah penyelamatan namun upayanya menggagalkan tendangan bebas spektakuler
Lionel Messi sia-sia, kiper Almeria itu menggembungkan pipinya seolah-olah mengatakan, 'Bagaimana cara menghentikan bola seperti itu?'
Faktanya,
sulit menumpulkan set-piece akurat yang mematahkkan logika. Bola
seperti bakal melebar setidaknya dua meter lebih di sisi gawang namun
secara indah melengkung menusuk pojok gawang Esteban dan Gol! Lagi,
Messi menciptakan momen jenius, murni inspirasi terbaik dari sang
megabintang.
Episode seperti itu memang memanjakan penikmat
sepakbola, fans bersorak menyambut gol tetapi dari sudut pandang lain,
terselip kekhawatiran; bahkan di saat menghadapi tim lemah seperti
Ameria, pasukan Tata Martino masih membutuhkan kejeniusan Messi untuk
meraih kemenangan.
Rasanya mustahil Barcelona bisa dikalahkan tim polesan Francisco
Rodriguez - Azulgrana menikmati 75 persen penguasaan bola, tetapi pada
saat itu
El Barca juga bisa dengan mudah kehilangan poin
berharga. Setelah Messi menambah gol pembuka Alexis Sanchez, Almeria
menjawab melalui tandukan kepala Angel Trujilo memanfaatkan situasi
corner di menit 27 bahkan aksi Aleix Vidal di paruh kedua nyaris membuat kedudukan imbang.
Di
akhir pertandingan Barcelona meraih kemenangan dengan skor mencolok 4-1
tetapi tercipta melalui dua gol telat pemain veteran Carles Poyol dan
Xavi. Bahkan lagi-lagi Messi berperan pada terciptanya gol Puyol yang
menyegel tiga angka karena peluang bermula dari sundulannya Dari
sudut pandang Barcelona, hal terpenting adalah mereka bisa memanfaatkan
langkah tersendat Madrid yang ditahan Atletico 2-2 hingga sekarang
hanya terpaut satu poin dari pucuk klasemen.
Sayangnya, ketergantungan
Azulgrana terhadap kemampuan Lionel Messi saat menghadapi tim papan bawah cukup mencemaskan, seakan menegaskan klaim
Cesc Fabregas di pertengahan pekan yang menyebut Messi 'menenteng' Barcelona.
Berita
bagusnya adalah, performa Messi tidak memperlihatkan tanda-tanda
penurunan malah sebaliknya. Kondisi ini benar-benar menjadi angin segar
apalagi kompetisi memasuki episode penting. Gol ke gawang Almeria
merupakan yang kedelapan dari enam pertandingan terakhir. Catatan ini
menampar pihak-pihak yang meragukan kondisi Messi mulai dari sisi fisik
maupun mental (saat itu gairah pada sepakbola sang bintang dinilai
menurun).
Pada perjalanannya, pemenang empat kali Ballon d'Or
berulangkali memberi bukti, kejeniusannya di depan gawang datang tepat
pada waktunya ketika dibutuhkan Barcelona dan Argentina, sebuah tren
yang tipis kemungkinan bakal bergeser. Tetapi seperti yang diakui
Fabregas, "Jika kontribusi Messi dirasa kurang, maka pemain lainnya
harus bekerja keras tiga kali lipat lagi." Hal tersebut tergambar dalam
waktu yang cukup lama saat Barca meladeni Almeria, mereka kesulitan
menembus benteng pertahanan sebuah klub yang sekarang menempati perngkat
17 di klasemen. Fabregas sendiri anehnya malah ditarik keluar,
sementara Alexis dan Neymar hanya sesekali melakukan serangan
membahayakan. Dani Alves? Terobosannya seperti menghantam tembok kokoh
acap bertemu Jonathan Zongo.
Setelah dikritik habis-habisan yang
diikuti kekalahan dari Real Socieadad, Martino berjanji Blaugrana bakal
bangkit melawan tim Andalusia. "Saya tahu pemain akan menghadirkan
reaksi tanpa cacat," tegas pelatih dari Argentina, dan apa yang tersaji
di Camp Nou dini hari tadi memang sebuah kesempurnaan....
Kesempurnaan tembakan bebas Lionel Messi.
Sumber: http://www.goal.com